
Terdapat dua pilihan yang mengakibatkan saya ingin sekalli menjadi seorang Presidium. Pertama, saya itu sering kali ngantuk jika duduk mendengarkan
ceramah sidang yang begitu lama. Kedua, adalah penawarnya. Bagaimana caranya agar saya tetap fokus pada sidang dan tidak tidur. Akhirnya saya putuskan untuk menjadi presidium dalam sidang.
Yap! Jabatan sebagai ketua presidium pun saya dapatkan. Didampingi oleh senior yang menjabat sebagai presidium satu dan seorang junior yang menjabat sebagai presidium dua. Teeeeeet!!!! Sidangpun dimulai. Apa yang harus saya lakukan?? Belum terpikirkan di pikiran saya sebelumnya. Maklumlah, namanya juga nekat. Namun, untung saja ada senior saya yang membisiki dan memandu saya sambil mempin jalannya sidang. Banyaknya cemooh tidak aku pedulikan yang datang bertubi-tubi menyesaki lubang telingaku yang sempit.
Yah!! Karena semakin menikmati menjadi ketua presidium, saya pun mampu bertahan memimpin sidang hingga pukul 23.00. Namun, waktu itu saya bersyukur sekali ada senior yang mendampingi kami memimpin sidang. Berkat jiwa kepemimpinanya, beliau mampu mengatasi segala kebuntuan dan ketidaksetujuan diantara peserta sidang. Memang, itu merupakan Muswah yang paling seru dan menegangkan hingga berakhirnya Muswah.
Yah!! Karena semakin menikmati menjadi ketua presidium, saya pun mampu bertahan memimpin sidang hingga pukul 23.00. Namun, waktu itu saya bersyukur sekali ada senior yang mendampingi kami memimpin sidang. Berkat jiwa kepemimpinanya, beliau mampu mengatasi segala kebuntuan dan ketidaksetujuan diantara peserta sidang. Memang, itu merupakan Muswah yang paling seru dan menegangkan hingga berakhirnya Muswah.
0 komentar:
Post a Comment