ladangbelajar - Real Madrid musim ini tampil begitu meyakinkan di era kepelatihan Zinedine Zidane. Bagaimana tidak, 35 laga tak terkalahkan sukses ditorehkan pelatih berkepala plontos tersebut bersama anak asuhnya. Sejarah tersebut tercipta sejak musim lalu setelah Real Madrid dipermalukan tim asal Jerman, Wolfsburg, dalam lanjutan leg I perempat final Liga Champions yang dihelat di Volkswagen Arena. Sejak saat itu tim berjuluk Los Galacticos tidak pernah tersentuh kekalahan.
Bagi pelatih yang akrab disapa Zizou ini, pencapaian tersebut sukses melampaui para pendahulunya yakni Carlo Ancelotti (31 laga) dan Leo Beenhakker (34 laga). Pencapaian gemilang tersebut didapatkan usai menundukkan tim tamu, Deportivo La Coruna, dengan skor 3-2 di jornada 15 La Liga. Kini klub asal ibu kota Spanyol tersebut fokus berkompetisi di Piala Dunia Antar Klub mewakili eropa sekaligus sebagai pembuktian mereka adalah tim terbaik di dunia.
Real Madrid yang berstatus juara eropa tahun 2016 mendapatkan hak istimewa, yakni langsung masuk ke semifinal. Keistimewaan in juga didapatkan oleh Atletico Nacional yang menjuarai Coppa Libertadores.
Laga semifinal Real Madrid yang berlangsung di International Stadium Yokohama tanggal 15 Desember 2016 melawan Club America yang berstatus sebagai juara CONCACAF. Jika sukses menjinakkan klub asal Meksiko tersebut, maka Los Galacticos akan melaju ke semifinal yang dihelat pada tanggal 18 Desember di stadion yang sama.
Kekhawatiran utama yang perlu diredam oleh Zizou dan anak asuhnya bukanlah siapa lawan-lawan yang akan mereka hadapi. Namun penampilan punggawa Los Galacticos paska tampil di ajang yang banyak kalangan meremehkan kompetisi tersebut. Bagaimana tidak, pada tahun 2015 ketika mereka menjuarai kompitisi yang sama dibawah komando Ancelotti, penampilan konsisten di awal musim La Liga 2014-2015 berubah drastis setelah Real Madrid tampil di Piala Dunia Antar Klub.
Kala itu mereka berhasil membawa pulang trofi Piala Dunia Antar Klub dengan mengalahkan San Lorenzo 2-0. Namun euforia kemenangan tersebut seperti tak berbekas kala mereka kembali melakoni laga La Liga dengan 2 kekalahan menyakitkan. Kekalahan 1-2 dari Valencia di Santiago Bernabeu dan yang paling memalukan adalah kalah 4-0 dari Atletico Madrid di Vicente Calderon.
Armada Don Carlo (sapaan akrab Ancelotti) seakan-akan kehabisan amunisi menjelang berakhirnya kompetisi La Liga. Rentetan kekalahan dan hasil seri membuat Real Madrid harus rela posisinya digusur oleh Barcelona yang menjadi pesaing terbesar mereka. Puncaknya terjadi di laga akbar el Clasico yang digelar di Estadio Camp Nou. Tuan rumah unggul tipis 2-1 sekaligus merebut singgasana La Liga dari Cristiano Ronaldo dkk.
Pengalaman pahit 2 tahun silam harus benar-benar dijadikan pelajaran oleh Zidane. Apalagi saat itu pelatih asal Prancis tersebut menjadi asisten paletih Ancelotti. Tentu Zidane paham apa yang harus dia lakukan bersama anak asuhnya.
Rotasi pemain menjadi pilihan utama untuk mencegah kelelahan dan cedera. Memaksakan untuk menurunkan seluruh pemain terbaik di Piala Dunia Antar Klub bisa menjadi bumerang bagi Zizou. Pasalnya La Liga baru berjalan 15 partai dan masih ada 23 partai lagi yang harus dilalui oleh Los Galacticos.
Namun kekhawatiran itu sepertinya mampu diatasi oleh Zidane jelang tampil di Jepang. Para pemain muda sepertinya sudah siap diturunkan di Piala Dunia Antar Klub. Kombinasi Lucas Vazquez, Alvaro Morata, Marco Asensio bisa menjadi pilihan untuk mengistirahatkan trio BBC di sektor depan. Di sektor tengah James Rodrigues, Isco, dan Casemiro bisa diturunkan sejak awal pertandingan. Mereke bertiga disinyalir bakal tampil habis-habisan demi bersaing menjadi pilihan utama. Dari sektor belakang kuartet Carvajal-Varane-Nacho-Danilo bisa dijadikan opsi dengan mengistirahatkan Ramos dan Pepe. Sektor penjaga gawang dapat diisi oleh Navas dan Casilla secara bergantian atau jika Zizou berani berjudi, kiper ketiga, Ruben Yanez, bisa bergantian dengan Casilla.
Jadi patut kita tunggu laga pertama semifinal antara Real Madrid kontra Club America tanggal 15 Desember nanti. Good Luck, Zizou!
Sumber:
-http://www.goal.com/id-ID/news/5019/piala-dunia-antarklub/2016/09/21/27739792/ini-lawan-real-madrid-di-semi-final-piala-dunia-antarklub
- http://www.solopos.com/2016/12/14/piala-dunia-antarklub-jet-lag-jadi-ancaman-real-madrid-776235
Laga semifinal Real Madrid yang berlangsung di International Stadium Yokohama tanggal 15 Desember 2016 melawan Club America yang berstatus sebagai juara CONCACAF. Jika sukses menjinakkan klub asal Meksiko tersebut, maka Los Galacticos akan melaju ke semifinal yang dihelat pada tanggal 18 Desember di stadion yang sama.
Kekhawatiran utama yang perlu diredam oleh Zizou dan anak asuhnya bukanlah siapa lawan-lawan yang akan mereka hadapi. Namun penampilan punggawa Los Galacticos paska tampil di ajang yang banyak kalangan meremehkan kompetisi tersebut. Bagaimana tidak, pada tahun 2015 ketika mereka menjuarai kompitisi yang sama dibawah komando Ancelotti, penampilan konsisten di awal musim La Liga 2014-2015 berubah drastis setelah Real Madrid tampil di Piala Dunia Antar Klub.
Kala itu mereka berhasil membawa pulang trofi Piala Dunia Antar Klub dengan mengalahkan San Lorenzo 2-0. Namun euforia kemenangan tersebut seperti tak berbekas kala mereka kembali melakoni laga La Liga dengan 2 kekalahan menyakitkan. Kekalahan 1-2 dari Valencia di Santiago Bernabeu dan yang paling memalukan adalah kalah 4-0 dari Atletico Madrid di Vicente Calderon.
Armada Don Carlo (sapaan akrab Ancelotti) seakan-akan kehabisan amunisi menjelang berakhirnya kompetisi La Liga. Rentetan kekalahan dan hasil seri membuat Real Madrid harus rela posisinya digusur oleh Barcelona yang menjadi pesaing terbesar mereka. Puncaknya terjadi di laga akbar el Clasico yang digelar di Estadio Camp Nou. Tuan rumah unggul tipis 2-1 sekaligus merebut singgasana La Liga dari Cristiano Ronaldo dkk.
Pengalaman pahit 2 tahun silam harus benar-benar dijadikan pelajaran oleh Zidane. Apalagi saat itu pelatih asal Prancis tersebut menjadi asisten paletih Ancelotti. Tentu Zidane paham apa yang harus dia lakukan bersama anak asuhnya.
Rotasi pemain menjadi pilihan utama untuk mencegah kelelahan dan cedera. Memaksakan untuk menurunkan seluruh pemain terbaik di Piala Dunia Antar Klub bisa menjadi bumerang bagi Zizou. Pasalnya La Liga baru berjalan 15 partai dan masih ada 23 partai lagi yang harus dilalui oleh Los Galacticos.
Namun kekhawatiran itu sepertinya mampu diatasi oleh Zidane jelang tampil di Jepang. Para pemain muda sepertinya sudah siap diturunkan di Piala Dunia Antar Klub. Kombinasi Lucas Vazquez, Alvaro Morata, Marco Asensio bisa menjadi pilihan untuk mengistirahatkan trio BBC di sektor depan. Di sektor tengah James Rodrigues, Isco, dan Casemiro bisa diturunkan sejak awal pertandingan. Mereke bertiga disinyalir bakal tampil habis-habisan demi bersaing menjadi pilihan utama. Dari sektor belakang kuartet Carvajal-Varane-Nacho-Danilo bisa dijadikan opsi dengan mengistirahatkan Ramos dan Pepe. Sektor penjaga gawang dapat diisi oleh Navas dan Casilla secara bergantian atau jika Zizou berani berjudi, kiper ketiga, Ruben Yanez, bisa bergantian dengan Casilla.
Jadi patut kita tunggu laga pertama semifinal antara Real Madrid kontra Club America tanggal 15 Desember nanti. Good Luck, Zizou!
Sumber:
-http://www.goal.com/id-ID/news/5019/piala-dunia-antarklub/2016/09/21/27739792/ini-lawan-real-madrid-di-semi-final-piala-dunia-antarklub
- http://www.solopos.com/2016/12/14/piala-dunia-antarklub-jet-lag-jadi-ancaman-real-madrid-776235
0 komentar:
Post a Comment