Tulis aja dulu, siapa tahu orang lain butuh :-)

JALAN-JALAN KE SUMENEP, DARI WISATA KULINER, ALAM, HINGGA RELIGI

Apa Kabar Semuaaaa!!!! Sudah lama blog ini tidak saya update. Ok, kali ini saya akan berbagi pengalaman diri saya di sebuah kota di Pulau Madura.Ya, teman-teman pasti tau dari gambar disamping. Kota Sumenep. 
Baiklah, ketika pertama kali saya ke Sumenep, gapura nan megah sudah menyambut saya dengan tertera tulisan "SUMENEP SUPER MANTAP".
Waaah keren banget gapuranya, baru kali ini saya lihat gapura dengan tulisan demikian. Maklum, biasanya kan tulisan "Selamat Datang". Gapura tersebut akan kita lewati bila melintas dari jalur selatan. Sedangkan di jalur utara, hanya bertuliskan "Selamat Datang di Sumenep".

Tahun 2011 adalah tahun pertama saya melangkah ke kabupaten paling timur di Pulau Madura ini. Waktu itu saya berkunjung ke rumah nenek, tepatnya di Kec. Prenduan, Sumenep. Dekat perbatasan dengan Pamekasan. Jadi tidak sampai masuk kota. Mungkin sejak 2011 itu saya sudah belasan kali ke Sumenep. Tentu saja tujuan utama saya adalah menjenguk nenek saya.



Nah, 2 gambar diatas adalah Masjid Pondok Pesantren Al-Amien. Pas banget lokasinya berada di depan seberang jalan rumah nenek saya. Jadi kalau shalat bisa kesana. Hmmm santrinya banyak, 1 masjid penuh. Jadi ketika saya jamaah bareng-bareng santri, wuiiiiihh serasa jadi santri juga. Hehehe
Jadi saya itu biasanya shalat maghrib disana. Setelah shalat kegiatan rutin santri adalah mengaji bersama, lha yang tidak ikut pasti kena marah. Nah, saya kan gak ikut kajiannya, milih ngaji sendiri, tapi tidak kena marah sama ustadz nya. Hmmmm jeli banget beliau, bisa bedakan mana santri murni dan santri palsu. Hehehehe

Status saya waktu itu masih mahasiswa, jadi yaaa sedikit banget ada waktu untuk jalan-jalan. Akhirnya selepas saya lulus dari bangku kuliah, ternyata saya masih tidak bisa lepas dari Pulau Madura. Saya diterima kerja di kampus saya sendiri. Hehehe

Lagi-lagi ada rencana ke Sumenep untuk njenguk nenek. Kala itu saya berdua sama teman kuliah, kebetulan juga 1 kos dan asli Sumenep. Kebetulan dia pulang, jadi bisa main ke rumahnya yang dekat denga Pantai Slopeng.

Oke, tepat di hari Ahad. Pagi-pagi sudah siap berangkat ke rumah teman saya. Katanya sih dekat Pantai Slopeng, jadi tinggal ikuti petunjuk jalan saja. Fiuuuh perjalana kira-kira 1 jam. Melewati perkiraan. Kirain rumahnya dekat kota. Eh malah Sumenep bagian utara. Lha saya dari rumah nenek letaknya di Sumenep bagian selatan. Ok lah tidak apa-apa. Perjuangan keras naik motor sampai double starter mati. Hujan di tepi pantai kian deras. 
Hmmm sesampainya di rumah teman, saya disuguhi kuliner khas Sumenep. Ada yang sudah makan seperti gambar di bawah ini...??


Ya, gambar di atas adalah soto. Tapi jangan kaget. Kata teman saya sih, ya seperti itu soto madura. Kuahnya itu kayak makanan kikil, lalu pakai lontong, bukan nasi. Mirip banget rasanya sama kikil. Alhamdulillah dapat makan siang gratis.

Selesai santap siang, saya sama teman saya langsung cabut ke pantai. Sudah tidak sabar. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pantai. Tidak lama kemudian, Pantai Slopeng pun terlihat. Akhirnya....

Gambar diatas adalah pemandangan di Pantai Slopeng teman-teman. Gimana? Indah bukan. Pantainya bersih dan rimbun akan pohon ceramah yang rindang. Tapi...namanya pantai, panasnya minta ampun. Saya cukup sebentar saja jalan-jalan di pasir. Maklum, jam 2 siang saya tiba di sana jadi cuaca lagi panas-panasnya. Terpaksa lebih sering berteduh di bawa phon beringin yang rimbun dah.

Sedikit info saja, teman-teman semisal ke sana cukup bayar uang parkir 3000 rupiah. Selain laut pantai yang biru dan pasir coklat yang bersih, Pantai Slopeng juga menyediakan sewa tunggangan kuda lho. Jadi bisa naik kuda sambil menyusuri pantai.

Merasa puas dengan keindahan pantai, langsung nih cari santap siang. Bukan nasi yang dicari, malah pentol. Eit, ini pentol bukan sembarang pentol. Nih pentolnya...


Lho pentol kok gepeng. Nah itu alasannya, ini pentol namanya Pentol Geppek. Kalau dalam Bahasa Indonesia berarti pentol jepit. Hmmm begini nih cara bikinnya:
1. Pentol Geppek terbuat dari pentol-pentol pada umumnya.
2. Kemudian, pentol dimasukkan ke dalam penjepit lalu dibakar.
3. Tunggu sekitar 5 menit sambil dibolak-balik.
4. Jika sudah, hidangkan dalam piring.
5. Bumbu terserah selera. Mau yang seperti bumbu saos pada umunya atau seperti bumbu khas pentol geppek ini. Bumbunya kental banget, seperti lem yang bening, terbuat dari kanji dan diberi bumbu.

Harga pentol geppek per butirnya 500 rupiah saja. Hmmm karen lokasi kuliner ini tidak jauh dari pantai, bisa dicoba makan pentol geppek sambil menikmati indahnya Pantai Slopeng. Saran saya, pentol geppek enak dimakan ditempat selagi hangat. Kalau dibungkus lalu dingin, dijamin berkurang gurihnya.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

VISITORS

free counters

FRIENDS