Assalamu'alaikum Wr.. Wb.. Ustad Jun,
Kapan sih dosa istri + anak² itu bisa ditanggung oleh suami?
🤭ini suami saya kok ngeyel aja. Tapi apa ya semudah itu menanggung, sy juga nggak paham
📚 JAWAB
Wa alaikum Salam warohmatullohi wabarokatuh..
بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
1⃣Pada prinsipnya manusia itu menggung dosa sendiri sendiri, tidak menanggung dosa siapapun.
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
"Seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain"
Pernyataan ini Allah sebutkan 4 kali dalam al-Quran, di surat al-An’am: 164, al-Isra: 15, Fathir: 18, dan az-Zumar: 7.
So..Suami punya dosa, istri punya dosa, dan anak2 punya dosa.Nah masing2 akan mempertanggung jawabkan dosanya kepada Allah, karena dosa mereka disebabkan oleh mereka sendiri.
2⃣Namun ada pula dosa yang disebabkan oleh orang lain. Misal membuat orang lain berbuat dosa seperti membuat tempat maksiat atau membiarkan seseorang yang dalam tanggungannya melakukan dosa seperti anak perempuan yang dewasa dibiarkan tidak menutup aurat..
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
(QS. Yasin: 12)
Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan nilai dosa akibat menjadi penyebab kemaksiatan orang lain;
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء
“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.”
(HR. Muslim 2398).
Atau, memang dengan sengaja mengajak orang lain berbuat maksiat semisal mengajak orang bermain riba atau korupsi atau berzina.. maka yang mengajak akan menaggung dosa yg diajak dan yg diajak juga tetap berdosa..
مَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.”
(HR. Ahmad 9398, Muslim 6980).
Dan didalam Al Quran Allah menjelaskannya:
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan)
(QS. an-Nahl: 25)
Dan Imam Mujahid meafsirkan ayat tersebut dengan ungkapan.
يحملون أثقالهم: ذنوبهم وذنوب من أطاعهم، ولا يخفف عمن أطاعهم من العذاب شيئًا
Mereka menanggung dosa mereka sendiri dan dosa orang lain yang mengikutinya. Dan mereka sama sekali tidak diberi keringanan adzab karena dosa orang yang mengikutinya.
(Tafsir Ibn Katsir, 4/566).
Wallohu Alam
☘☘☘☘☘☘☘☘☘
YA ALLOH......
JADIKAN KAMI AL KAYYIS
🍁🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍁
Menebar Dakwah Meraih Berkah
📚➰➰➰➰➰➰📚
(www.dar-alkayyis.com)
Fanpage UJ:
https://m.facebook.com/UstadzJunaidiSahal
❤➰➰➰➰➰❤
BCA :
721-021-5080
a.n. Muji Sampurno
BSM no.rek: 7086895662
a.n.Ainurrofiq .QQ. Dar alKayyis
Kapan sih dosa istri + anak² itu bisa ditanggung oleh suami?
🤭ini suami saya kok ngeyel aja. Tapi apa ya semudah itu menanggung, sy juga nggak paham
📚 JAWAB
Wa alaikum Salam warohmatullohi wabarokatuh..
بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
1⃣Pada prinsipnya manusia itu menggung dosa sendiri sendiri, tidak menanggung dosa siapapun.
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
"Seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain"
Pernyataan ini Allah sebutkan 4 kali dalam al-Quran, di surat al-An’am: 164, al-Isra: 15, Fathir: 18, dan az-Zumar: 7.
So..Suami punya dosa, istri punya dosa, dan anak2 punya dosa.Nah masing2 akan mempertanggung jawabkan dosanya kepada Allah, karena dosa mereka disebabkan oleh mereka sendiri.
2⃣Namun ada pula dosa yang disebabkan oleh orang lain. Misal membuat orang lain berbuat dosa seperti membuat tempat maksiat atau membiarkan seseorang yang dalam tanggungannya melakukan dosa seperti anak perempuan yang dewasa dibiarkan tidak menutup aurat..
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
(QS. Yasin: 12)
Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan nilai dosa akibat menjadi penyebab kemaksiatan orang lain;
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء
“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.”
(HR. Muslim 2398).
Atau, memang dengan sengaja mengajak orang lain berbuat maksiat semisal mengajak orang bermain riba atau korupsi atau berzina.. maka yang mengajak akan menaggung dosa yg diajak dan yg diajak juga tetap berdosa..
مَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.”
(HR. Ahmad 9398, Muslim 6980).
Dan didalam Al Quran Allah menjelaskannya:
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan)
(QS. an-Nahl: 25)
Dan Imam Mujahid meafsirkan ayat tersebut dengan ungkapan.
يحملون أثقالهم: ذنوبهم وذنوب من أطاعهم، ولا يخفف عمن أطاعهم من العذاب شيئًا
Mereka menanggung dosa mereka sendiri dan dosa orang lain yang mengikutinya. Dan mereka sama sekali tidak diberi keringanan adzab karena dosa orang yang mengikutinya.
(Tafsir Ibn Katsir, 4/566).
Wallohu Alam
☘☘☘☘☘☘☘☘☘
YA ALLOH......
JADIKAN KAMI AL KAYYIS
🍁🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍁
Menebar Dakwah Meraih Berkah
📚➰➰➰➰➰➰📚
(www.dar-alkayyis.com)
Fanpage UJ:
https://m.facebook.com/UstadzJunaidiSahal
❤➰➰➰➰➰❤
BCA :
721-021-5080
a.n. Muji Sampurno
BSM no.rek: 7086895662
a.n.Ainurrofiq .QQ. Dar alKayyis
0 komentar:
Post a Comment