Assalamu'alaikum
Ustadz Jun, Ustad bagaimana menyikapi tradisi sedekah laut?
📚 JAWAB
Wa alaikum Salam warohmatullohi wabarokatuh..
بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
Sedekah laut adalah tradisi kejawen yang sudah sejak lama di Nusantra ini. Makan menghukumi sedekah laut itu bisa dilihat dari sudut dua sudut pandang ;
1. Dari aspek Aqidah.
Secara umum manusia beriman harus metayinin bahwa Allah adalah Pemilik kekuatan dan Kekuasaan atas segala sesuatu.
Maka kalau ada kekuatan yang lain yang disandingakn dengan kekuatan Allah , maka ini masuk kategori Syirik, jelas pelakunya di sebut Musyrik.
Allah berfirman;
قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ الله قُلْ أَفَاتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُوا لله شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ الله خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ.
“Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?. Katakanlah: Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka? Katakanlah: Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.(QS. Al-Rad: 16)
Maka kalau sedekah laut itu dilakukan agar menolak balak dari penguasa lautan, atau agar diberi rizqi oleh kuasa leluhur sehingga dipersembahkan sedekkah laut itu untuk jin jin penguasa lautan (arwah arwah leluhur), maka ini hukumnya sudah masuk Syirik.
2. Aspek Fiqh, yaitu Idho’atul mal (menyia nyiakan harta).
Karena dalam sedekah laut itu ada banyak makanan baik mentahan atau masak yang dilarung ke laut, tentu ini adalah hal yang sia sia dan mubadzir.
Allah berfirman;
{وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا . إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا} [الإسراء: 26، 27]
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudar syaithan dan syaithan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannya”(QS. al-Isra’: 26)
Ibnu Mas’ud pernah mengunggkapkan tentang boros atau mubadzir.
عَنْ أَبِي الْعُبَيْدَيْنِ الْعَامِرِيِّ قَالَ: قُلْتُ لِابْنِ مَسْعُودٍ مَا التَّبْذِيرُ؟ قَالَ: ” إِنْفَاقُ الْمَالِ فِي غَيْرِ حَقِّهِ ”
(رواه الطبراني)
“Dari Abil ‘ubaidain, beliau berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud apa yang dinamakan mubadzir (menghambur-hamburkan harta secara boros)? Ibnu Mas’ud menjawab: ‘tabdzir/munadzir ialah menyalurkan harta tidak sesuai haknya(tidak sesuai syariat) “(HR. Ath-Thabarani)
Maka ketika terjadi menyia nyiakan harta di acara tersebut makan hukum nya sudah haram.
Namun jika sedekah laut itu dilakukan dengan maksud;
1. Untuk taqrrub kepada Allah, agar dihindarkan dari ganguan jin syetan,
2. Dan makanan itu dimakan bareng bareng oleh masyrakat bukan dilepas di lautan.
3. Ada doa dan dzikir dengan menyebut kalimat thayyibah, baik tahlil, tahmid, takbir, qirah al quran..
Maka hal itu tentu baik...
Wallohu Alam
☘☘☘☘☘☘☘☘☘
YA ALLOH......
JADIKAN KAMI AL KAYYIS
🍁🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍁
Menebar Dakwah Meraih Berkah
Bank Mandiri :142-00-1656066-5
a.n. MT Dar Al Kayyis
BSM
no.rek: 7086895662
a.n.Ainurrofiq .QQ. Dar alKayyis
Ustadz Jun, Ustad bagaimana menyikapi tradisi sedekah laut?
📚 JAWAB
Wa alaikum Salam warohmatullohi wabarokatuh..
بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
Sedekah laut adalah tradisi kejawen yang sudah sejak lama di Nusantra ini. Makan menghukumi sedekah laut itu bisa dilihat dari sudut dua sudut pandang ;
1. Dari aspek Aqidah.
Secara umum manusia beriman harus metayinin bahwa Allah adalah Pemilik kekuatan dan Kekuasaan atas segala sesuatu.
Maka kalau ada kekuatan yang lain yang disandingakn dengan kekuatan Allah , maka ini masuk kategori Syirik, jelas pelakunya di sebut Musyrik.
Allah berfirman;
قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ الله قُلْ أَفَاتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُوا لله شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ الله خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ.
“Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?. Katakanlah: Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka? Katakanlah: Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.(QS. Al-Rad: 16)
Maka kalau sedekah laut itu dilakukan agar menolak balak dari penguasa lautan, atau agar diberi rizqi oleh kuasa leluhur sehingga dipersembahkan sedekkah laut itu untuk jin jin penguasa lautan (arwah arwah leluhur), maka ini hukumnya sudah masuk Syirik.
2. Aspek Fiqh, yaitu Idho’atul mal (menyia nyiakan harta).
Karena dalam sedekah laut itu ada banyak makanan baik mentahan atau masak yang dilarung ke laut, tentu ini adalah hal yang sia sia dan mubadzir.
Allah berfirman;
{وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا . إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا} [الإسراء: 26، 27]
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudar syaithan dan syaithan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannya”(QS. al-Isra’: 26)
Ibnu Mas’ud pernah mengunggkapkan tentang boros atau mubadzir.
عَنْ أَبِي الْعُبَيْدَيْنِ الْعَامِرِيِّ قَالَ: قُلْتُ لِابْنِ مَسْعُودٍ مَا التَّبْذِيرُ؟ قَالَ: ” إِنْفَاقُ الْمَالِ فِي غَيْرِ حَقِّهِ ”
(رواه الطبراني)
“Dari Abil ‘ubaidain, beliau berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud apa yang dinamakan mubadzir (menghambur-hamburkan harta secara boros)? Ibnu Mas’ud menjawab: ‘tabdzir/munadzir ialah menyalurkan harta tidak sesuai haknya(tidak sesuai syariat) “(HR. Ath-Thabarani)
Maka ketika terjadi menyia nyiakan harta di acara tersebut makan hukum nya sudah haram.
Namun jika sedekah laut itu dilakukan dengan maksud;
1. Untuk taqrrub kepada Allah, agar dihindarkan dari ganguan jin syetan,
2. Dan makanan itu dimakan bareng bareng oleh masyrakat bukan dilepas di lautan.
3. Ada doa dan dzikir dengan menyebut kalimat thayyibah, baik tahlil, tahmid, takbir, qirah al quran..
Maka hal itu tentu baik...
Wallohu Alam
☘☘☘☘☘☘☘☘☘
YA ALLOH......
JADIKAN KAMI AL KAYYIS
🍁🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍁
Menebar Dakwah Meraih Berkah
Bank Mandiri :142-00-1656066-5
a.n. MT Dar Al Kayyis
BSM
no.rek: 7086895662
a.n.Ainurrofiq .QQ. Dar alKayyis
0 komentar:
Post a Comment