Tulis aja dulu, siapa tahu orang lain butuh :-)

VALENTINO ROSSI, AKTOR PROTAGONIS SESUNGGUHNYA PART 4

Musim 2006 dapat dikatakan musim terburuk Valentino Rossi selama berkarir di kelas MotoGP. Sebuah fakta yang tidak hanya membuat Valentino Rossi dan tim kecewa, namun juga buat seluruh fans The Doctor di penjuru dunia.

Lepas dari musim 2006 yang buruk, Valentino Rossi menyambut musim 2007 dengan suasana baru. Khususnya pada warna motor YZR-M1 yang ia tunggangi. Jika musim sebelumnya warna kuning mendominasi seluruh body motor, kini ganti warna biru yang menyelimuti disertai aksen hijau stabilo warna khas The Doctor. Harapan baru dari tim Fiat Yamaha.

Memasuki seri pembuka di sirkuit Losail Qatar, optimisme tinggi menyelimuti kubu Fiat Yamaha. Pasalnya, 2 pembalap mereka, Valentino Rossi dan Colin Edwards, masing-masing berada pada posisi start 1 dan 3. Namun, diantara keduanya terselip "batu kecil" yang berpotensi menjadi pengganggu mulusnya jalan Yamaha untuk merebut kembali juara dunia.

Ya, pernyataan diatas benar-benar terjadi di atas aspal panas sirkuit Losail. Ducati yang datang dengan Ducati Descmosedici dan joki baru, Casey Stoner, mampu membuat gebrakan dengan berhasil menyentuh garis finish lebih dahulu dari pada duo Yamaha. Power Ducati benar-benar terlihat mencolok dengan motor Yamaha. Tenaga dan kecepatan menjadi pembeda antara kedua pabrikan ini. Kecepatan Ducati benar-benar jauh di atas Yamaha. Itu terlihat jelas ketika melaju di track lurus. Begitu pula ketika memasuki tikungan. Hampir tidak ada celah.

Mesin baru Ducati, Desmosedici, benar-benar mampu mengangkat bakat terpendam milik Casey Stoner. Pembalap asal Australia kini berubah menjadi teror berbahaya bersama Ducati. Seperti seorang joki yang menemukan kuda yang bagus, Casey Stoner berubah menjadi pembalap tangguh dan anti jatuh. 

Bagi Valentino Rossi, musim 2007 tidak jauh bedanya dengan musim sebelumnya. Jika dulu The Doctor berjuang bertahana melawan masalah mesin, kini dia harus berjuang lebih keras melawan teknologi Ducati Desmosedici yang dipadukan dengan skill mengagumkan Casey Stoner. Beberapa kali The Doctor kalah ketika berduel 1 lawan 1 dengan pembalap bernomor 27. Bahkan pembalap berjuluk The Kurri Kurri Boys tersebut berhasil merebut kemenangan di Sirkuit Laguna Seca, USA. Padahal Valentino Rossi sendiri tidak pernah menang di sirkuit yang baru diresmikan pada tahun 2005.

Dari 18 seri yang diselenggarakan, total Casey Stoner mengumpulkan 10 kemenangan, 14 podium, dan memperoleh poin 367. Jauh meninggalkan Valentino Rossi yang hanya mengumpulkan 241 dan berada di peringkat 3 di bawah Dani Pedrosa. Banyak yang menyesalkan kekalahan Valentino Rossi. Padahal secara skill The Doctor lebih unggul. Namun sekali lagi, faktor teknis motor memang tidak bisa dipisahkan selain skill pembalap itu sendiri.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

ARCHIEV

VISITORS

free counters

FRIENDS

Blog Archive