ladangbelajar - Musim 2017/2018 ini mungkin menjadi musim yang berat bagi Real Madrid. Khususnya sang pelatih, Zinedine Zidane. Bagaimana tidak, sempat dikalahkan Barcelona 3-0 di kandang sendiri serta rentetan hasil minor membuat El Real kini terpaut 15 poin dari Barcelona yang nyaman di pucuk klasemen.
Menutup tahun 2017 dengan berada di posisi 4, di bawah Valencia, jelas ada yang salah dari mental tim. Ketajaman barisan penyerang semakin tumpul. Bahkan tidak ada penyerang Real Madrid yang mampu menembus 2 digit dalam hal mencetak gol.
Sejatinya pasukan Zinedine Zidane membuka musim dengan baik. Dapat dikatakan sempurna karena mampu menyungkurkan El Barca dalam 2 pertemuan Piala Super Spanyol dengan agregat 5-1. Kemudian menggulung Deportivo La Coruna 3-0 di kandang lawan. Memasuki pekan ke-2 La Liga, Real Madrid menjamu Valencia. Di luar dugaan tim tamu memberikan perlawanan sengit dengan mampu unggul 1-2. Beruntung Zizou memiliki pemain muda potensial, Marco Asensio. 2 golnya ke gawang El Che berhasil menyelamatkan El Real dari kekalahan.
Hasil laga melawan Valencia seolah menjadi pertanda menurunnya ketajaman anak asuh Zizou. Setelah bermain seri melawan Valencia, hasil seri kembali menimpa El Real. Mereka ditahan imbang 1-1 oleh tim promosi, Levante. Dan yang paling menyita perhatian adalah kekalahan meraka atas Real Betis. Mereka takluk dengan skor tipis 1-0. Padahal laga berlangsung di Santiago Bernabeu.
Mandul: Ronaldo dan Benzema yang seharusnya menjadi tumpuan dalam
mendulang gol, musim ini masih minim gol.
|
Pekan berganti pekan, El Real tidak kunjung keluar dari pemain inkonsistennya. Tidak cukup dengan kekalahan memalukan atas Real Betis di kandang, kali ini mereka harus menyerah di kandang Girona dengan skor 2-1. Lagi-lagi melawan tim promosi. Ini baru awal kisah sedih pasukan Real Madrid. Sempat bangkit dengan mencukur Sevilla 5-0 di kandang, lagi-lagi mereka harus menelan pil pahit. Kalah 3-0 dari El Barca yang membuat malu publik Santiago Bernabeu. 2 pekan selanjutnya mereka hanya bisa bermain imbang melawan Celta Vigo dan dipermalukan Villareal di kandang sendiri dengan skor 1-0.
Naik turunnya performa Real Madrid berdampak pula pada peringkat mereka di klasemen. Sempat pula mereka berada di peringkat 8. Dengan rentetan hasil buruk tersebut santer diberitakan agar Zizou dicopot. Namun pihak manajemen masih sabar dan memberi kesempatan meski Real Madrid telah terdepak dari kompetisi Copa del Rey.
Meski membuka tahun 2018 dengan 2 hasil buruk, sinyal kebangkitan Sergio Ramos dkk mulai nampak. Mereka melanjutkan perjuangan dengan mencatatkan 9 kemenangan, 1 kekalahan, dan 1 hasil seri. Di klasemen mereka berhasil menggeser Valecia dari peringkat 3. Kini mereka berjarak 4 poin dari Atletico Madrid.
Kemenangn demi kemenangan berhasil mereka raih. Performa Real Madrid di kancah eropa masih tergolong lumayan meski dalam 2 kali pertemuan melawan Spurs mereka hanya bisa meraih hasil imbang di kandang dan kalah 3-1 di markas Spurs.
Di babak 16 besar, Sergio Ramos dkk bertemu raksasa PSG. Tim yang bermaterikan pemain mahal di dunia. Dengan kondisi yang timpang antar keduanya, maka banyak pengamat menjagokan tim asuhan Unay Emery untuk menyingkirkan sang juara bertahan.
Namun tak dinyana, tim asal Paris tersebut tersungkur di leg pertama yang berlangsung di Santiago Bernabeu. Pasukan Zizou sukses mengalahkan tim tamu dengan skor 3-1. Cristiano Ronaldo menjadi pahlawan kemenangan El Real berkat 2 golnya. Margin 2 gol menjadi hasil yang cukup berat bagi Neymar dkk ketika melakoni leg kedua di Parc de Princes. Minimal mereka harus menang 2-0 atau dengan skor margin 3 gol.
Bertandang ke markas PSG, Zinedine Zidane menerapkan pola 4-4-2. PSG tampil tapa sang mega bintang, Neymar, yang harus menepi karena cedera. Alhasil tidak banyak yang bisa dilakukan Edison Cavani dkk. Lagi-lagi mereka harus mengakui keunggulan Real Madrid dengan skor 2-1.
Bangkit: Kemenangan atas PSG membuat mental juara Sergio Ramos dkk meningkat dan berdampak pada penampilan apik di liga. |
Meningkatnya performa Real Madrid, salah satunya dikarenakan performa sang bintang, Cristiano Ronaldo, yang ikut meningkat. Hal itu diamini oleh beberapa rekannya di tim. Bagaimana tidak, kini CR7 menjadi pencetak gol terbanyak sementara musim ini dengan 12 gol. Cukup jauh meninggalkan Wissam Ben Yedder yang berada di peringkat 2 dengan raihan 8 gol. Di kompetisi domestik, kini Ronaldo mengoleksi 22 gol yang menjadikannya berada di peringkat 2. Tertinggal 2 gol dari Lionel Messi yang mengoleksi 24 gol.
Fakor meningkatnya performa Real Madrid menjelang penghujung musim ini salah satunya karena mentalitas sang Entrenador, Zinedine Zidane. Dialah yang terus memompa semangat dan mental para pemain dikala penampilan mereka buruk. Ditengah badai pemecatan pun para pemain masih membela sang pelatih. Mereka masih percaya kepada Zizou. Sebagian orang mungkin mengatakan Zizou sebagai pelatih yang "keras kekpala". Namun sebagian lain menganggapnya sebagai pelatih jenius.
Ditengah buruknya performa El Real, Zidane tidak membeli 1 pemain pun untuk merubah keadaan di bursa transfer musim dingin. Dia meyakini pembelian pemain bukanlah solusinya, malah semakin menambah pekerjaan. Misi terakhir menjelang liga berakhir tentu dengan menyau bersih semua laga tersisa dengan kemengan. Tidak ada lagi pilihan untuk bermain imbang apalagi kalah.
Zizou adala sosok pelatih yang menerapkan banyak sekali formasi dan strategi. Sehingga dalam kondisi tertekan pun para pemain mampu membalikkan keadaan. Bermodal sebagai mantan pemain terbaik dunia kala masih aktif bermain, dia menjadi pelatih yang disegani. Menularkan bakat, memompa mental, dan mendongkrak skil pemain. Tentu patut kita nantikan apa hasil yang akan dia raih di musim ini.