Siang itu, di Depo Pendidikan Kejuruan Malang, saya sebagai siswa Pendidikan dan Latihan Dasar Resimen Mahasiswa Mahasurya Angkatan ke 65 sedang menunaikan ibadah shalat Jumat. Waktu itu, saya dan teman-teman sedang mengikuti pendidikan Resimen Mahasiswa. Tahu sendiri bagaimana rasanya ikut pendidikan kemiliteran. Baju ya itu-itu saja yang dikenakan, baju basah kering
di badan.
Tepat memasuki waktu Shalat Jumat, tak disangka yang menjadi Imam Shalat Jumat kali ini adalah orang nomor satu di DODIKJUR. Ya, beliau bernama Muchlis Henry yang merupakan komandan DODIKJUR. Khotbah pun dikumandangkan menyelimuti perut kami yang lapar, mata sudah berat, badan ingin tidur. Hampir 75 % dari kami pada Resimen Mahasiswa tertidur ketika cerah berlangsung.
30 menit lamanya, Shalat Jumat pun selesai kami tunaikan. Rasa ingin makan sudah tidak sabar ingin kami tunaikan. Namun, belum kami berpindah ke ruang makan, Komandan DODIKJUR langsung menginstruksikan kami untuk berbaris di halaman Masjid. Terik panas matahari kian membuat badan ini lemas. Ternyata, ada evaluasi dari Komandan mengenai perilaku kami selama melaksanakan Shalat Jumat berjama'ah tadi.
Sepintas saya masih mengingat apa yang beliau ucapkan kepada kami, "Saya sangat kecewa kepada kalian Mahasiswa! Kalian seenaknya tidur ketika khotbah berlangsung. Kalian tidak ragu untuk mengenakan kaos ketika shalat. Kalian takut ketika kuliah mengenakan kaos, tapi tidak takut ketika shalat mengenakan kaos. Ingat! kalian shalat menghadap sang pencipta, masak mengenakan kaos, sedang menghadap dosen mengenakan pakaian yang sopan...". Ya, seperti itulah uacapan yang masih saya ingat yang dulu dilontarkan Komandan DODIKJUR kepada kami. Sindiran yang membuat saya merubah perilaku saya dalam berpakaian demi menghadap sang kholik. Bagaimana dengan Anda?????
0 komentar:
Post a Comment